I feel free now........
terimakasih Ya Allah, engkau telah mengatur jalan hidupku dengan sangat indah ...
Friday, October 24, 2008
Wednesday, October 22, 2008
Drama Jalan Kehidupan di Daai Tv setiap hari jam 9 malam
Drama ini mengajarkan kita bagaimana kita dapat memaafkan orang lain dan menghargai apa yang kita miliki.
Dan juga, segeralah ungkapkan cinta dan sayang kita pada orang sekitar kita sebelum terlambat.
Drama Jalan Kehidupan atau yang mempunyai judul asli The Journey Of Life ini disiarkan di DAAI TV setiap hari pada jam 9 malam.
Drama penuh dengan nilai-nilai dan pesan-pesan positif yang bisa kita ambil dalam setiap episode nya. Hampir di setiap adegan yang dilakukan, banyak makna yang bisa kita ambil.
Pokoknya drama ini udah ngebuat gw terharu, sedih, merinding, terpaku dan juga tertawa. Yah, semoga aja sinetron2 di Indonesia bisa mencontoh drama seperti ini. Yang mempunyai nilai-nilai sosial dan dapat menggugah seseorang menjadi lebih baik.
Sosok pemeran utama, Zeng Bao atau A-Tuo ini patut dicontoh oleh anak muda zaman sekarang . Ia sopan, patuh, supel, berbakti pd orang tuanya dan mempunyai jiwa sosial yang sangat tinggi. Hingga teman-temannya sangat menyayanginya.
Tokoh - tokoh :
Shi Yuan Kai (Zeng Bao)
Gao Jie (Zeng Yi Tang) Ayah Zeng Bao
Wang Yuan (Li Yi Fan) Ibu Zeng Bao
Zhang Hui (Zeng Mu-Yun) Kakak Zeng Bao
Zeng Family
Aq mau ceritain sdikit tentang drama ini :
-------------------------------------------------------------
Drama ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang mahasiswa, anak laki-laki berumur 20 tahun itu bernama Zeng Bao atau biasa dipanggil A-Tuo, ia tinggal dalam keluarga yang begitu penuh cinta dan disiplin.
Ia dekat dan sangat menyayangi ibunya. Senyum dan tawa selalu menghiasi wajahnya tiap harinya. Karena keriangan dan kelucuannya, ia disukai teman-temannya. Tetapi ayahnya sangat keras padanya, menurutnya itulah cara mengungkapkan kasih sayang pada A-Tuo.
Semasa hidupnya, A-Tuo adalah anak yang sangat periang dan memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi. Ia mudah bergaul dengan siapa saja sehingga ia mempunyai banyak teman yang menyayanginya.
Suatu hari, A-Tuo mengalami kecelakaan motor. Ayah (Zeng Yi Tang) dan ibu(Li Yi Fan) langsung bergegas ke rumah sakit. Mereka sangat sedih melihat kondisi A-Tuo yang tak sadarkan diri. Dokter mengatakan bahwa gumpalan darah di kepalanya sudah menyebar ke bagian otak sehingga sulit disembuhkan.
Pada saat itu, seluruh teman A-Tuo begitu perhatiannya. Stiap hari selalu ada yang menjenguknya. Bahkan mereka membuat jadwal untuk menentukan giliran untuk menunggu dirumah sakit. Mereka begitu sayang dengan A-Tuo.
Selama A-Tuo tak sadarkan diri di rumah sakit, ayahnya menjadi sadar bahwa cara mendidiknya selama ini salah dan terlalu keras. Ia berjanji, jika A-Tuo sadar, ia akan merubah sikap kerasnya dan mau mendengar semua pendapatnya. Selama di rumah sakit, ayahnya rela melakukan apa saja asal A-Tuo sadar. Dari pagi hingga malam ia terus memijiti tubuh A-Tuo berharap agar dia cepat sadar.
Di saat A-Tuo dirawat dirumah sakit, seorang laki-laki datang bersama kedua orang tuanya. Mereka bertiga berlutut di hadapan ayah dan ibu A-Tuo. Laki-laki itulah yang ikut andil dalam kecelakaan itu. Ketika sedang berkendara motor, A-Tuo terkejut melihat ada seorang laki-laki mengendarai sepeda dengan arah yang berlawanan. Sehingga kecelakaan pun terjadi.
Keluarga lelaki itu berlutut dan menangis sambil meminta maaf sebesar-besarnya karena sudah menjadikan A-Tuo seperti itu. Tetapi apa yang dilakukan ayah dan ibu A-Tuo pada saat itu? Mereka menyuruh keluarga tsb bangun dan memaafkannya dengan tulus tanpa ada dendam sedikitpun. Sungguh pesan moral yang dapat kita ambil dan kita terapkan dalam kehidupan kita.
Di saat terakhir pun, ibu Zeng Bao memutuskan untuk mendonorkan organ-organ di tubuh Zeng Bao. Tetapi dokter mengatakan bahwa banyak organ yang telah rusak sehingga tidak dapat didonorkan. Yang dapat didonorkan hanyalah kornea matanya . Ibu Zeng sedih karena yang organ dapat didonorkkan hanya sedikit. Dalam hal ini, sungguh luar biasa ibu Zeng Bao, ia berharap organ tersebut dapat bermanfaat untuk orang lain.
Dan pada akhirnya, A-Tuo diumumkan meninggal dunia. Seluruh keluarga dan teman-temannya sangat sedih. Karena rasa sayangnya pada A-Tuo, bahkan seorang teman dekatnya yang dipanggil "kadal kecil" rela menggantikan A-Tuo untuk selalu menghibur ibu A-Tuo. Karena, A-Tuo sayang sekali dengan ibunya. Dulu A-Tuo pernah berjanji untuk selalu membahagiakan ibunya.
Ayahnya pun sudah terlambat untuk menyesali sikapnya selama ini. Ia tak mampu lagi mengatakan rasa sayang nya kepada A-Tuo. Karena A-Tuo sudah tak ada lagi di dunia.
---------------------------------------------------------------
Harapan gw buat film ini, semoga DAAI TV bisa merelease dalam bentuk DVD bersubtitle indonesia. Sehingga akan semakin banyak orang yang menonton drama ini.
Dan juga, segeralah ungkapkan cinta dan sayang kita pada orang sekitar kita sebelum terlambat.
Drama Jalan Kehidupan atau yang mempunyai judul asli The Journey Of Life ini disiarkan di DAAI TV setiap hari pada jam 9 malam.
Drama penuh dengan nilai-nilai dan pesan-pesan positif yang bisa kita ambil dalam setiap episode nya. Hampir di setiap adegan yang dilakukan, banyak makna yang bisa kita ambil.
Pokoknya drama ini udah ngebuat gw terharu, sedih, merinding, terpaku dan juga tertawa. Yah, semoga aja sinetron2 di Indonesia bisa mencontoh drama seperti ini. Yang mempunyai nilai-nilai sosial dan dapat menggugah seseorang menjadi lebih baik.
Sosok pemeran utama, Zeng Bao atau A-Tuo ini patut dicontoh oleh anak muda zaman sekarang . Ia sopan, patuh, supel, berbakti pd orang tuanya dan mempunyai jiwa sosial yang sangat tinggi. Hingga teman-temannya sangat menyayanginya.
Tokoh - tokoh :
Aq mau ceritain sdikit tentang drama ini :
-------------------------------------------------------------
Drama ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang mahasiswa, anak laki-laki berumur 20 tahun itu bernama Zeng Bao atau biasa dipanggil A-Tuo, ia tinggal dalam keluarga yang begitu penuh cinta dan disiplin.
Ia dekat dan sangat menyayangi ibunya. Senyum dan tawa selalu menghiasi wajahnya tiap harinya. Karena keriangan dan kelucuannya, ia disukai teman-temannya. Tetapi ayahnya sangat keras padanya, menurutnya itulah cara mengungkapkan kasih sayang pada A-Tuo.
Semasa hidupnya, A-Tuo adalah anak yang sangat periang dan memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi. Ia mudah bergaul dengan siapa saja sehingga ia mempunyai banyak teman yang menyayanginya.
Suatu hari, A-Tuo mengalami kecelakaan motor. Ayah (Zeng Yi Tang) dan ibu(Li Yi Fan) langsung bergegas ke rumah sakit. Mereka sangat sedih melihat kondisi A-Tuo yang tak sadarkan diri. Dokter mengatakan bahwa gumpalan darah di kepalanya sudah menyebar ke bagian otak sehingga sulit disembuhkan.
Pada saat itu, seluruh teman A-Tuo begitu perhatiannya. Stiap hari selalu ada yang menjenguknya. Bahkan mereka membuat jadwal untuk menentukan giliran untuk menunggu dirumah sakit. Mereka begitu sayang dengan A-Tuo.
Selama A-Tuo tak sadarkan diri di rumah sakit, ayahnya menjadi sadar bahwa cara mendidiknya selama ini salah dan terlalu keras. Ia berjanji, jika A-Tuo sadar, ia akan merubah sikap kerasnya dan mau mendengar semua pendapatnya. Selama di rumah sakit, ayahnya rela melakukan apa saja asal A-Tuo sadar. Dari pagi hingga malam ia terus memijiti tubuh A-Tuo berharap agar dia cepat sadar.
Di saat A-Tuo dirawat dirumah sakit, seorang laki-laki datang bersama kedua orang tuanya. Mereka bertiga berlutut di hadapan ayah dan ibu A-Tuo. Laki-laki itulah yang ikut andil dalam kecelakaan itu. Ketika sedang berkendara motor, A-Tuo terkejut melihat ada seorang laki-laki mengendarai sepeda dengan arah yang berlawanan. Sehingga kecelakaan pun terjadi.
Keluarga lelaki itu berlutut dan menangis sambil meminta maaf sebesar-besarnya karena sudah menjadikan A-Tuo seperti itu. Tetapi apa yang dilakukan ayah dan ibu A-Tuo pada saat itu? Mereka menyuruh keluarga tsb bangun dan memaafkannya dengan tulus tanpa ada dendam sedikitpun. Sungguh pesan moral yang dapat kita ambil dan kita terapkan dalam kehidupan kita.
Di saat terakhir pun, ibu Zeng Bao memutuskan untuk mendonorkan organ-organ di tubuh Zeng Bao. Tetapi dokter mengatakan bahwa banyak organ yang telah rusak sehingga tidak dapat didonorkan. Yang dapat didonorkan hanyalah kornea matanya . Ibu Zeng sedih karena yang organ dapat didonorkkan hanya sedikit. Dalam hal ini, sungguh luar biasa ibu Zeng Bao, ia berharap organ tersebut dapat bermanfaat untuk orang lain.
Dan pada akhirnya, A-Tuo diumumkan meninggal dunia. Seluruh keluarga dan teman-temannya sangat sedih. Karena rasa sayangnya pada A-Tuo, bahkan seorang teman dekatnya yang dipanggil "kadal kecil" rela menggantikan A-Tuo untuk selalu menghibur ibu A-Tuo. Karena, A-Tuo sayang sekali dengan ibunya. Dulu A-Tuo pernah berjanji untuk selalu membahagiakan ibunya.
Ayahnya pun sudah terlambat untuk menyesali sikapnya selama ini. Ia tak mampu lagi mengatakan rasa sayang nya kepada A-Tuo. Karena A-Tuo sudah tak ada lagi di dunia.
---------------------------------------------------------------
Harapan gw buat film ini, semoga DAAI TV bisa merelease dalam bentuk DVD bersubtitle indonesia. Sehingga akan semakin banyak orang yang menonton drama ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)